Sabtu, 14 Agustus 2010

Abu Bakar Baqasyir dapat cap Khawarij


Abu Bakar Baasyir dapat cap Khawarij

Awal Ramadhan Ja’far Umar Thalib (dari Lasykar Jihad) tampil di MetroTV mencaci maki Abu Bakar Baasyir (sama dari Solo) sebagai Khawarij. Dulu di malah ASSUNNAH (No.07/1993) ia mencap Jamaluddin AlAfghani sebagai Rafidhi, freemasonry. Koleganaya Luqman Ba’abduh dalam bukunya “Mereka adalah Teroris”, (2005) mencap Muhammadiyah, Persis, AlIrsyad sebagai Khawarij. Keduanya menyandang predikat ulama, tapi akhlaqnya sangat memprihatinkaan, tak beretika, tak santun, melecehkan, mengKhawarijkan, mengkafirkan yang berbeda paham, tak menghormati yang tua, tak mau mendengarkan taushiah, memanipulasi syari’at untuk membela paham, menuduh-nuduh tanpa bukti yang benar (Simak Abduh Zulfikar : “Siapa Teroris ? Siapa Khawarij”, 2006, halaman 47-348). Apa yang bias diperoleh, diteladani umat dari sosok yang menyandang predikat ulama seperti itu.

Abu bakar Baasyir dan Thagut

Abu bakar Baasyir (ABB) adalah sosok yang dimusuhi oleh thaghut (jahili sekuler). Bagaimana pun, thagut akan berdaya upaya memposisikan ABB dalam pandangan sebagai penyandang predikat teroris. Kesalahan, tuduhan, tudingan bisa saja dicari-cari, dikarang-karang. Kebenaran ditentukan oleh kekuasaan, kekuatan.

Kalau negeri ini masih tetap pada demokrasi (kurang ajar /) maka pendapat, pandangan, paham tak boleh diadili, diperkarakan. Paham ABB bisa disimak dari Fauzan AlAnshari (“Saya Teroris ?”, 2002), dari Umar Abduh (MetroTV 2010). ABB adalah pembela jihad fisabilillah. Jihad bukanlah teroris. ABB adalah Sayid Qutubnya Indonesia masa kini. Dalam pandangan ABB, Indonesia masa kini bukan lahan jihad fisik.

Hamka bicara Nabhani

Yang membuat dan menyebarkan berita fitnah tentang Sayid Jamaluddin AlAfghani dan Syekh Muhammad ‘Abduh pada mulanya dilakukan oleh Syek Yusuf bin Ismail Nabhani. Ia mengarang buku-buku tentang Tasauf antara lain “AlQudul uklah, fi madaihin Nabawyah” (Kalung leher dari mutiara, perihal memuji-muji Nabi). Di dalam kitab itu Nabhani memfitnah, mencaci maki ayid Jamaluddin AlAfgani dan Syaikh Muhamamd ‘Abduh. Nabhani mengarang-ngarang cerita fitnah tentang Jamaluddin AlAfghani dan Muhammad ‘Abduh, bukan berdasar pada sumber berita yang sahih, tetapi semata-mata berita isapan jempol dalam kayalnya. Dusta yang dibuat Syaikh Nabhani sangat laris laknya di Indonesia bertahun-tahun dalam kalangan golongan yang mempertahankan status quo yang benci kepada pembawa perubahan seperti Muhammadiyah, AlIsyad, PERSIS, Thawalib, POESA (Simak PANJI MAsyarakat, No.175, 15 Mei 1975, halaman 30-31).

Di antara ang memamah fitnah Nabhani pada masa alu adalah Syaikh Muhammad Jamil aho (Terkenal dengan predikat Angku Jao dari Padang Panjang) (Simak dalam bukunya : “Tatdzkiratul Qulub”, Nusantara, ukittnggi, 1956:53-59, cetakan keempat). Dan pada masa kini Ustadz Ja’far ‘Umar Thalib (Simak ASSUNNAH, Surakarta, No.07/I/1414-1993, hal 31 tanpa rujukan).

(Asrir BKS1007250930)

Tidak ada komentar: