Senin, 11 April 2011

Memelihara Pusaka Rasulullah 3

Tausiah untuk remaja Islam generasi kini

Memelihara Pusaka Rasulullah (3)
0leh Fauziah Sul

Ayat Al Qur an yang pertama sekali turun adalah surat Al ‘Alaq ayat 1-5. yang berbunyi :”iqra’ bismi Rabbikal lazhii khalaq, khalaqal insaana min ‘alaq, iqra’ wa Rabbukal akram, allazhii ‘allama bilqalam, ‘allamal insaana maa lam ya’lam”. Artinya “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan, yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang mulia, yang telah mengajar manusia menulis dengan pena, yang mengajarkan apa-apa yang tidak diketahuinya”

Ayat ini turun waktu Rasulullah berada digua Hira. Waktu itu Rasulullah sedang bertahannus (mendekatkan diri kepada Allah) . Beliau sedang merenungkan kaum beliau yang masih jahiliyah. Pada saat itu Jibril datang membawa wahyu pertama yang menyuruh beliau membaca, pada hal saat itu beliau adalah ummi (tidak tahu tulis baca).. Beliau menjawab “maa anaa biqari” artinya “saya tidak tahu tulis baca”. Lalu beliau dipeluk keras-keras dan dilepaskan. Lalu memerintahkan kembali : iqra’ beliau menjawab seperti tadi, sampai tiga kali Jibril mengulangi permintaannya. Kemudian Jibril membacakan ayat seperti diatas. Setelah membacakan ayat terakhir, malaikat Jibril pergi, dan meninggalkan beliau sendirian dalam keadaan ketakutan. Beliau segera pulang kerumah istrinya Khadijah RA sambil berucap ; zamiluunii, zamiluunii (selimuti aku selimuti aku). Lalu Khadijah menyelimuti beliau sampai rasa dinginnya hilang, lalu beliau menceritakan apa yang terjadi di Gua Hira dan berkata : aku takut atas apa yang terjadi pada diriku. Lalu Khadijah menjawab menghibur suaminya. Kau tak usah takut, tapi gembirakanlah hatimu, karena setahuku, demi Allah ,tidaklah Allah akan mengecewakanmu selama-lamanya. Karena engkau adalah suka menghubungkan kasih sayang, suka memikul beban berat, menghormati tamu suka membantu orang yang sedang kesulitan, dan suka membantu orang yang menegakkan kebenaran.

Ketahuilah anak-anakku, untuk dapat memahami Islam, kita harus bisa membaca, bukan saja bisa membaca tulisan, tapi juga harus bisa membaca lingkungan, bisa membaca situasi lingkungan sekitarnya. Pada saat itu beliau Muhammad Rasulullah resmi diutus menjadi Rasul, utusan Allah untuk menyampaikan Risalah Allah kepada umatnya. Ayat pertama turun adalah memerintahkan agar unat Islam harus bisa membaca , ayat yang meragnsang minat baca umat Islam, umat Islam tidak boleh bodoh.

Dalam menuntut ilmu harus ada rasa ketergantungan kepada Allah. Berapa banyak angkatan muda kita, karena mereka haus ilmu, tapi tidak ada rasa ketergantungan kepada Allah, akibatnya mereka rela mengorbankan aqidah mereka karena diiming-imingi dengan bea siswa, dengan fasilitas yang wah, akhirnya mereka terjebak dengan ideologi sesat

Anak-anakku, jadikanlah Al Qur an sebagai bacaanmu setiap hari , karena Al Qur’an artinya adalah bacaan.dengan moto : “Tiada hari tanpa baca Al Qur an”. Biasakanlah membaca Al Qur an dari sekarang, mulai dari Al Fatihah sampau juz ‘Amma secara berurutan. Kalau sudah khatam ulangi lagi dan lanjutkan dengan membaca terjemahannya. Apakah membacanya dua kali sehari sesudah shalat shubuh dan sesudah shalat ‘isya . Jangan terbawa arus dimana anak muda sekarang bacaannya komik yang penuh dengan gambar-gambar tak senonoh. Allah sudah menyediakan untuk kita Kitab Suci untuk kita baca, kitab yang merupakan pedoman dalam hidup kita, sebagai solusi dalam segala permasalahan yang kita hadapi dalam hidup kita didunia ini. Anehnya umat Islam terutama umat Islam Indonesia (umat Islam terbanyak didunia) malah meninggalkan Al Qur”an dan sunah Rasul. Mereka meninggalkan Kitab Sucinya bahkan mereka alergi dengan Al Qur’an. Kenapa terjadi hal yang seperti ini? Karena mereka tidak mau membaca Al Qur’an dan tidak mau mempelajarinya mereka mencukupkan apa yang mereka terima tentang Islam dari tradisi nenek moyang mereka tanpa menyelidiki kebenarannya. Kalau ada umat Islam yang menyerukan kebenaran, mereka paling duluan menolaknya, mereka gigih memperjuangkan kebathilan. Inilah yang terjadi anak-anakku. Apakah situasi seperti ini akan kalian biarkan berlarut-larut? Apakah kalian tidak terpanggil untuk memperjuangkannya sayang? Wahai anak-anakku, kami sudah tua renta, tenaga sudah lunglai, kalianlah yang kami harapkan untuk bisa memahami, menghayati, mengamalkan, mengajarkan, menyebarkan, memelihara dan memperjuangkan Islam lii’laai kalimatillah, untuk meninggikan agama Allah.

Angkatan muda masa kini, adalah angkatan muda yang penuh dengan tantangan. Ada tantangan dari dalam dan ada tantangan dari luar. Tantangan dari dalam misalnya malas, malas membaca bahkan tidak ada minat baca sama sekali. Juga karena kemiskinan. Minat baca ada, tapi karena kemiskinan mereka kalah bersaing dengan anak-anak muda yang orang tuanya kaya. Bagi mereka tersedia segala fasilitas teknologi tinggi., sedangkan yang miskin tidak mampu menjangkaunya. Hal ini juga tidak boleh kita biarkan berlarut-larut. Dalam Islam tidak ada jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin. Yang kaya harus membantu yang miskin dan yang miskin membantu yang kaya dengan do’a, sehingga antara yang kaya dengan yang miskin ada rasa kebersamaan, sehingga mereka dapat bersama-sama menimba ilmu tanpa adanya persaingan. Ada lagi tantangan dari luar yaitu tantangan dari kelompok diluar Islam, apakah itu Yahudi, Nasrani,dan kelompk-kelompok sesat lainnya terutama kelompok syetan yang sudah berjanji kepada Allah untuk menyesatkan manusia sampai hari kiamat. Bermacam-macam usaha mereka lakukan , agar angkatan muda Islam dijauhkan dari Islam itu sendiri. Berapa banyak angkatan muda kita mereka haus ilmu, tetapi karena kemiskinan, mereka rela mengorbankan ‘aqidah mereka karena diiming imingi dengan bea siswa dengan fasilitas yang wah wah. Akhirnya mereka terjebak dengan aliran sesat dan menyesatkan. Kenapa terjadi hal yang seperti itu? Pertama , karena orang kaya tidak ada kepedulian kepada yang miskin, kedua karena tidak ada rasa ketergantungan kepada Allah akhirnya terjebak dengan jeratan setan la’natullah berupa aliran-aliran sesat yang menjamur di tanah air kita. Belum lagi masalah-masalah yang kelihatannya kecil, tapi akibatnya sangat fatal. Misalnya merokok, mulanya sekedar belajar mengikuti teman merokok. Sebatang dua batang dan akibatnya belum terasa, namun lama kelamaan berobah kepada narkoba. Kalau sudah begitu dana transportasi dan SPP ludes untuk beli narkoba, mulailah sekolahnya terganggu. Dari rumah dia berangkat sekolah, dan pulang pas kalau jam pelajaran sudah bubar. Kalau sudah kecanduan narkoba, tidak mencukupi lagi dari dana transportasi dan SPP, maka berkembang mencuri uang orang tua , bahkan apa yang ada dirumah ikut jadi korban. Tidak cukup sampai disitu lalu berkembang menjadi pengedar narkoba, karena dengan itu dapat memenuhi kecanduannya kepada narkoba.

Masalah yang sangat gencar saat ini, adalah bagaimana usaha mereka untuk merusak pemuda-pemuda Islam yang cerdas, mereka menyerbu sekolah-sekolah Islam, bahkan mereka tidak segan-segan menyelusup ke pesntren-pesantren. Bukan orangnya yang menyerbu, tapi ideologinya yang menyelusup ke sekolah-sekolah Islam dan pesantren yaitu dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, seminar-seminar dan lain-lain seumpamanya, dengan dalih teknologi tinggi dan bagaimana Islam ini bisa maju dan tidak ketinggalan zaman, maka berkembang biaklah ideologi sesat seperti Islam liberal (semua agama sama, bebas bergaul antara laki-laki dan perempuan, pergaulan mereka tanpa batas, menghalalkan perkawinan lintas agama, menghalalkan perkawinan sejenis,, laki-laki nikah sesama laki-laki (homo) dan perkawainan perempuan sesama perempuan (lesbian). Mereka mendidik pemuda-pemuda Islam yang cerdas untuk merusak Islam itu sendiri dari dalam. Itulah yang terjadi anak-anakku. Apakah kalian akan tinggal diam saja? Kita bukannya tidak boleh menikmati teknologi tinggi, bukannya tidak boleh meraih kemajuan, tapi bagaimana teknologi tinggi dan kemajuan itu dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah, dapat memajukan masyarakat kita, mensejahterakan masyarakat kita dan meninggikan agama kita, bukannya untuk menghancurkan Islam. Allah bertanya “afalaa tatazakkaruun”, artinya “apakah tidak kamu fikirkan”? Wahai anak-anakku, bangunlah Islam dalam dirimu, amalkanlah, sebarkan dan perjuangkan sampai titik darah terakhir. Jangan biarkan dirimu dilindas oleh teknologi tinggi, oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Semoga perjuangan kita diridhai oleh Allah SWA. Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.Wallahu A’lam bishshawaab.

Bekasi 3 Maret 2011 0930.

Tidak ada komentar: