Senin, 11 April 2011

Memelihara Pusaka Rasulullah 4

Tausiah untuk remaja Islam generasi kini


Memelihara Pusaka Rasulullah (4)
Oleh : Fauziah Sul.

Pada suatu waktu Malaikat Jibril bertanya kepada Rasulullah SAW : Maal ihsaan? Rasulullah menjawab : “Alihsaanu an ta’budallaaha kaannaka taraahu, faillam takun taraahu fainnahuu yaraaka”. Artinya “yang dimaksud dengan ihsaan ialah bahwa engkau beribadah kepada Allah, seolah-olah engkau melihat Allah, karena engkau tidak bisa melihat Allah, tetapi pasti Allah melihat engkau”, artinya segala perbuatan baik yang kita lakukan semata-mata mengharapkan keridhaan Allah itulah dia ihsaan.

Kalau kita tidak merasakan keberadaan Allah dalam segala kegiatan kita, maka terjadilah seperti apa yang terjadi pada Gayus Tambunan yang mungkin sudah terlatih waktu dikantin sekolah, makan kueh 4 dibilang 1, setelah bekerja ditempat yang basah matanya hijau, tergiur dengan banyak pengusaha yang akan dijadikan objek. Hal itu sudah merata terjadi ditengah-tengah masyarakat kita mulai dari akarnya dibawah sampai kepucuk, mulai dari bawahan sampai keatasan sama saja, tidak ada bedanya. Kalau ada yang jujur malah dianggap aneh. Kalau ada yang mrneriakkan kebenaran malah dianggap teroris.

Ketahuilah anak-anakku, Allah Maha melihat apa saja yang kamu lakukan, Allah melihat waktu kamu nyontek, Allah mendengar segala ucapanmu, Allah melihat waktu kamu sembunyi-sembunyi merokok, Allah melihat waktu kamu sembunyi-sembunyi nelpon pacarmu, begitu juga saat kamu berdua-duaan , maka Allah yang ketiganya, dan seterusnya dan seterusnya. Rasulullah mengajarkan kepada kita, beliau bersabda :” Allahumma arinal haqqa haqqa warzuqnat tibaa’ah wa arinal baathila baathila warzuqnaj tinaabah” artinya “Yaa Allah perlihatkanlah kepada kami bahwa yang benar itu benar, dan beri kami kemampuan untuk mengikutinya dan perlihatkanlah kepada kami bahwa yang salah itu salah dan beri kami kemampuan untuk menjauhinya. . Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Apakah yang dimaksud dengan Alhaq? Firman Allah dalam surat 2/ 147 berbunyi :” Alhaqqu mir rabbik falaa takuunanna minal mumtariin “. Artinya : “ Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang yang ragu “. Begitu juga firman Allah dalam surat 2/2 yang artinya “ Itulah Al Qur an yang tidak ada keraguan didalamnya”. Inilah ‘Ilmu Allah yang harus kita pelajari. Kitab suci terdahulu, yaitu kitab Zabur yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud Alaihis sallam, Kitab Taurat yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa ‘Alaihis Salaam, Kitab Injil Yang diturunkan Allah kepada Nabi ‘Isa ‘Alaihis Salaam, semuanya itu tidak ada lagi yang murni, karena sudah banyak yang hilang, sudah diselewengkan oleh orang yang kafir kepada Allah dan Rasulnya, mana yang cocok dengan selera mereka, dipakai tapi kalau sudah tidak cocok mereka buang. Berbeda dengan Al Qur an, bermacam-macam usaha orang non Islam untuk memusnahkan Al Qur an, atau untuk merobahnya, namun usaha mereka itu selalu gagal, karena memang sudah dijamin oleh Allah sebagaimana firmanNya dalam surat 15/9 yang berbunyi :

“ In Innaa nahnu nazzalnazh zhikra wa innaa lahuu lahaafizhuun”. Artinya : “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan AlQur an dan Kamilah yang memeliharanya”. Disamping itu umat Islam banyak yang hafal Al Qur an 30 juz, sehingga kalau ada yang berusaha untuk merobah satu huruf saja dari Al Qur an, cepat ketahuan dan cepat dimunahkan. Sebagaimana yang sudah dijelaskan tadi bahwa Al Qur an merupakan petunjuk bagi orang yang bertaqwa, juga petunjuk bagi seluruh manusia sebagaimana firman Allah da;am surat 2/185 yang berbunyi :” Syahru ramadhaanal lazhii unzila fiihil Qur aana hudal linnaasi wabayyinaatum minal hudaa wal furqaan”. Artinya “ Bulan Ramadhan yang diturunkan padanya Al Qur an menjadi petunjuk bagi manusia dan keterangan yang nyata dari petunjuk dan sebagai pembeda antara yang hak dan yang bathil”.
Kalau kita perhatikan keadaan umat Islam Indonesia, sebahagian besar mereka itu adalah Islam keturunan atau Islam tradisi. Mereka sudah cukup puas dengan bisa membaca Al qur an tanpa bisa memahami maksud dan tujuan ayat-ayatnya, bahkan mereka hanya hapal Al Qur an tapi tidak bisa membacanya. Inilah potret umat Islam Indonesia, mereka selalu terbelakang, karena meninggalkan kitab sucinya. Pada hal Al Qur an itu merupakan Ilmu Allah yang diturunkan untuk manusia agar mereka dapat menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan ini.

Orang –orang diluar Islam banyak yang bisa menimba Ilmu dari Al Qur an. Tapi karena mereka tidak beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari akhirat. Maka akibatnya kehidupan mereka tidak seimbang (pincang). Mereka bisa meraih kebahagiaan dunia, kemajuan dalam segala bidang, tapi mereka , tidak akan bisa meraih kebahagiaan di-akhirat kelak. Bagi mereka dunia adalah segala-galanya, bagaimana mendapat untung sebanyak-banyaknya, tidak peduli halal atau haram, apakah merugikan orang atau tidak, kalau bisa orang lain tidak memperoleh apa-apa. Simak firman Allah dalam surat 2/200 yang berbunyi : “ Faminan naasi may yaquulu rabbanaa aatinaa fid dunya wamaa lahuu fil aakhirati min khalaaq “. Artinya : “ diantara manusia ada yang berkata ya Tuhan kami, berilah kami (kebahagiaan) di dunia, maka tidak ada bahagian mereka diakhirat kelak.


Sangat disayangkan umat Islam Indonesia, karena mereka telah banyak yang meninggalkan kitab sucinya, mereka malas membacanya, malas untuk memahaminya apalagi menyebarkan dan memperjuangkannya. Malas adalah nerupakan penyakit hati. Ada beberapa penyakit hati yang harus kita jauhi. Untuk ini Rasulullah mengajarkan do’a kepada kita agar kita terhindar dari penyakit tersebut. Beliau bersabda “Allaahumma in nii a’uu zhubika minal hammi, wal hazani, wa a’uuzhubika minal ‘ajazi wal kasali, wa a’uuzhubika minal bukhli wal jubni, wa ghalabatid daini wa qahrir rijaal. Artinya :” Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari perasaan ragu-ragu dan perasaan sedih yang tidak bisa dibendung,, dan aku berlindung kepada Mu dari lemah dan malas, dan aku berlindung kepada Mu dari pengecut dan bakhil, dan berlindung kepada Mu dari lilitan utang dan bahaya intimidasi”.

Jadi ada 8 macam penyakit hati seperti tersebut diatas. Untuk menjauhinya kita harus berlindung kepada Allah, karena dengan pertolongan Allah kita bisa terhindar dari penyakit tersebut. Apakah cukup dengan berdo’a saja? Lalu kita terhindar dari penyakit tersebut? Tidak anak-anakku. Orang pembangkang (kafir) tidak melaksanakan perintah Allah dan tidak menjauhi larangan Nya, maka do’anya tidak akan dikabul oleh Allah.

Penyakit ragu-ragu adalah satu tanda bahwa orang itu tidak beriman kepada Allah. Allah berfirman dalam surat 49/15 berbunyi “ Iyartnnamal mu’minuunal lazhiina aamanuu billaahi warasuulihii tsumma lam aabuu wajaahaduu biamwaalihim waanfusihim fii sabiilillaah, ulaaika humush shaadiquun”. Artinya : Sesungguhnya orang-orang beriman adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya kemudian tidak ragu ( kepada kebenaran ), dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka fi sabilillah, mereka itulah orang yang benar imannya. Kalau orang ragu, bila disampaikan kepadanya kebenaran, dia mikir-mikir dulu, susah untuk mengambil keputusan . tapi kalau orang beriman, kalau disampaikan kepadanya kebenaran dia akan berkata “sami’naa wa atha’ naa”. Artinya kami dengar dan kami patuhi”.

Rasa kesedihan adalah manusiawi, tapi kalau sedih yang tidak bisa dibendung itu pertanda lemahnya iman, tidak sabar. Misalnya ditinggal mati oleh orang tuanya, seola-olah dunia akan kiamat, putus tali tempat bergantung, seolah-olah kalau tidak ada orang tuanya tidak ada yang akan membiayai hidupnya. Pada hal Allahlah yang memberi rezki kita, bukan orang tua.

Malas adalah sifat yang harus dijauhi oleh anak muda, karena sifat malas menghambat kemajuan. Malas bikin PR malas belajar ya tidak naik-naik kelas, malas shalat jadi pembangkang (kafir ), karena kata Rarasulullah SAW“ Siapa-siapa yang meninggalkan Shalat dengan sengaja , maka kafirlah dia”. Malas mandi,malas bekerja dan lain-lain. Kalau sudah malas segalanya, akibatnya menjadi orang yang lemah, lemah aqidahnya, lemah kecerdasannya, lemah ekonominya dan seterusnya dan menghambat kemajuan.

Bakhil adalah sumber kemiskinan. Sabda Rasulullah SAW : “ setiap pagi ada dua malaikat turun, yang satu berdo’a ; yaa Allah gantilah harta orang yang suka berinfaq, dan malaikat yang satu lagi berdo’a yaa Allah musnahkanlah harta orang yang bakhil”.Firman Allah dalam surat 3/180 berbunyi : “ Laa yahsabannal lazhiina yabkhaluuna bimaa aataahumullaahu min fadhlihi hua khairul lahum bal huwa syarrul lahum, sayuthawwaquuna maa bakhiluu bihii yaumal qiyaamati. Artinya : “Janganlah mengira orang-orang yang bakhil, dengan karunia yang telah diberikan Allah kepada mereka itu baik bagi mereka, bahkan apa yang mereka bakhilkan itu buruk bagi mereka, nanti diakhirat apa yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan keleher mereka. Di dunia mereka akan merugi apalagi diakhirat. Sedangkan orang yang dermawan Allah memberikan perumpamaan, bagaikan menanam satu biji, biji itu akan menumbuhkan tujuh ranting, dan setiap ranting menghasilkan 100 biji. Simak surat 2/261 ( PR ).

Pengecut adalah sifat yang tidak pantas dimiliki oleh angkatan muda karena sifat pengecut dimiliki oleh orang yang tidak PD. Orang yang pengecut sudah keok sebelum berlaga. Apa yang mau dikerjakannya dia sudah takut duluan. Orang yang percaya diri, dia bukannya mengandalkan kemampuan dirinya saja, bahkan dia merasakan bahwa dia tidak berarti apa-apa tampa bantuan Allah. oleh sebab itu dia berusaha maximal dan kemudian dia bermohon kepada Allah agar usahanya berhasil. Kemudian bertawakkal kepada Allah.

Kebiasaan berutang adalah kebiasaan yang buruk. Kadang-kadang orang yang suka berutang, tidak membutuhkan barang yang dia utangi, tapi karena melihat orang banyak yang beli, akhirnya dia ikut beli dengan berutang, karena tidak punya uang, bahkan dia merasa ketinggalan kalau tidak seperti temannya. Kalau penghasilan lebih tinggi dari standar mungkin tidak ada masalah., apalagi kalau tukang kriditnya rentenir. Bunga berbunga setiap bulan bunganya semakin timggi. Kalau sudah nunggak sekali dua kali, alamat bahaya lilitan utang semakin nyata. Semua barang berharga sudah dikumpulin untuk bayar utang namun tidak mencukupi, akhirnya rumah ikut jadi kurban.

Bahaya intimidasi. Misalnya seorang yang suka menanam Budi, suka menolong orang, tapi tidak ikhlas. Satu masa dia melakukan satu perbuatan tidak senonoh kepada dirinya. Tapi karena sudah berutang budi kepadanya, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena takut akan diintimidasi oleh orang tadi, sehingga dia tidak bisa menyampaikan kebenaran. Inilah yang kita mohonkan perlindungan kepada Allah agar terhindar dari bahaya intimidasi. Demikianlah 8 penyakit hati yang harus kita mohonkan perlindungan kepada Allah, semoga kita tidak terjebak dari bahayanya.

Wallaahu a’lam bishshwaab.

Bekasi Sabtu 5 Maret 2011 21 30.

Tidak ada komentar: